Berikut ciri-ciri ular berdasarkan bisanya :
Ular berbisa rendah :
- Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
- Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
- Membunuh mangsanya dengan membelit
- Bentuk kepalanya bulat telur (oval)
- Tidak memiliki taring bisa
- Gigitannya tidak mematikan
- Setelah menggigit langsung lari
- Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
- Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
- Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna
- Memiliki taring bisa, racun mematikan
- Kanibal
- Setelah menggigit, masih tinggal ditempat
Berikut ini ciri ular yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas :
Berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam :
1. Elaphe radiata
Species : Ptyas mucosus
5. Lycodon aulicus
Species : Lycodon aulicus Linne, 1754
Species : Gonyosoma oxycephala Boie,1827
9. Xenocrophis piscator
Species : Xenocrophis piscator Schlegel, 1837
Species : Dryophis prasinus Boie,1827
3. Daboia russelii
- Ular King Kobra - Ophiophagus hannah
- Ular Kobra Naja naja sputratix
- Ular weling - Bungarus candidus
- Ular welang - Bungarus fasciatus
- Ular picung/pudak seruni
- Semua jenis ular laut
- Semua jenis ular phyton dan ular boa
- Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor
CONTOH ULAR YANG TIDAK BERBISA :
1. Elaphe radiata
Species : Elaphe radiata Schlegel, 1837
N.I. : Copperhead Racer, Striped Racer, Ular Trawang, Ular Lanang Sapi (Jawa), Ular Tikus.
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Burung dan Tikus
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
N.I. : Copperhead Racer, Striped Racer, Ular Trawang, Ular Lanang Sapi (Jawa), Ular Tikus.
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis longitudinal berwarna hitam pada bagian tubuh depan
- Tubuh bagian depan belakang berwarna kuning
- Tubuh bagian ventral berwarna kuning
- Terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang kepala
- Panjangnya ± 2000 mm
- Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Burung dan Tikus
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
2. Elaphe flavolineata
Species : Elaphe flavolineata Schlegel, 1837
N.I. : Common Racer, Ular Kopi (Jawa), Ular puspo brele (Jawa).
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal - siang hari
Makanan : Kadal, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
N.I. : Common Racer, Ular Kopi (Jawa), Ular puspo brele (Jawa).
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan tanda hitam persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan
- Terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang belakang)
- Tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam
- Tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman
- Panjangnya ± 2400 mm
- Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang
Aktivitas : Diurnal - siang hari
Makanan : Kadal, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
3. Ptyas korros
Species : Ptyas korros Schlegel, 1837
N.I. : Indian Rat snake, Ular kayu (Jawa), ular koros, ular sayur
Ciri-ciri :
Tipe gigi : Aghlypa
Aktivitas : Diurnal
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan
- Sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam disekeliling tiap sisiknya.
- Tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning.
- Mata bulat, besar dan hitam.
- Pada yang muda terdapat garis-garis putuh pada bagian tubuh atas (dorsal).
- Panjangnya 300 mm – 1700 mm
Tipe gigi : Aghlypa
Aktivitas : Diurnal
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
4. Ptyas mucosus
N.I. : Banded Rat Snake, Bandotan Macan, ular dumung macan (Jawa)
Ciri-ciri:
Aktivitas : Diurnal
Tipe gigi : Aghlypa
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Singapore, Malaysia, China Selatan, Siam,Burma,
Ciri-ciri:
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive)
- Terdapat garis-garis vertical hitam pada begian kepala (bibir) dan belakan
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Mata bulat, besar,hitam
- Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan
- Panjang ± 50 mm – 2500 mm
Aktivitas : Diurnal
Tipe gigi : Aghlypa
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung
Populasi : Sumatera, Jawa, Singapore, Malaysia, China Selatan, Siam,Burma,
5. Lycodon aulicus
Species : Lycodon aulicus Linne, 1754
N.I. : Common House Snake, Wolf Snake, Sowo Emprit (Jawa), ular rumah
Ciri-ciri :
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Cicak
Populasi : Hampir ada di seluruh kepulauan
Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna abu abu degan banyak titik – tiktik putih diseluruh tubuh
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Kepalanya oval dengan leher bergaris putih
- Mata bulat besar
- Panjangnya ± 500 mm – 750mm
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Cicak
Populasi : Hampir ada di seluruh kepulauan
6. Xenopeltis unicolor
Species : Xenopeltis unicolor Reinwald, 1827
N.I. : Iridescent Earth Snake, Sunbeam Snake, Ular Pelangi, Ular wlingi (jawa)
Ciri-ciri :
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Ular, cacing, katak, tikus
Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
N.I. : Iridescent Earth Snake, Sunbeam Snake, Ular Pelangi, Ular wlingi (jawa)
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi
- Tubuh bagian ventral berwarna putih
- Kepalanya pipih
- Mata bulat besar
- Panjangnya ± 700 mm – 1000 mm
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Ular, cacing, katak, tikus
Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
7. Gonyosoma oxycephala
N.I. : Red-tailed Racer, Dak Awu, Gadung Luwuk/Gadung Perak.
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Katak, tikus, burung, telur
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna hijau dari kepala batas ekor, untuk yang perak dari leher hingga ujung ekor berwarna perak abu – abu
- Ekor berwarna abu - abu
- Kepala oval
- Mata horizontal, panjangnya ± 2500 mm
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Katak, tikus, burung, telur
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
8. Dendrelaphis pictus
Species : Dendrelaphis pictus
N.I. : Painted Bronzeback, Ular Tampar (Jawa), Ular Tali Picis, Ular Lidi
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, sulawesi, papua
Type bisa : Jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya sangat mematikan untuk sesama ular.
Ciri-ciri :
- Tubuh coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke ekor
- Bagian bawah terdapat garis kunig memanjang hingga ekor
- Jika marah, muncul bintik putih di leher
- Lidah berwarna merah
- Kepala oval
- Mata horizontal, panjangnya ± 1000 mm
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, sulawesi, papua
Type bisa : Jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya sangat mematikan untuk sesama ular.
9. Xenocrophis piscator
Species : Xenocrophis piscator Schlegel, 1837
N.I. : Chequered Keelback, Bandotan Tutul dan Bandotan Tunggal (Jawa)
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Katak dan ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive) dengan tanda hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang tubuhnya atau garis-garis longitudinal
- Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap sisiknya
- Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata
- Mata bulat besar
- Bila marah ular ini akna memipihkan tubuhnya ketanah
- Panjangnya ± 1100 mm – 1200 mm
Aktivitas : Diurnal
Tipe gigi : Aglypha
Makanan : Katak dan ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang
ULAR BERBISA KELAS MENENGAH
1. Boiga dendrophila
Species : Boiga dendrophila Boie, 1827
N.I. : Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso
Ciri-ciri :
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Ophistoglypha
Makanan : Burung, telur, tikus
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore,Malaysia,Philipine, Siam, Nias
N.I. : Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning atau putih disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam putih.
- Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan
- Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil
- Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal
- Panjangnya ± 2500 mm
Aktivitas : Noctural, malam hari
Tipe gigi : Ophistoglypha
Makanan : Burung, telur, tikus
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore,Malaysia,Philipine, Siam, Nias
Tingkat Bahaya : 48 %
2. Dryophis prasinus
N.I. : Green Whip Snake, Oriental Whip Snake, Gadung Pari (Jawa), Ular Daun, Ular Pucuk (Jawa Barat).
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Kadal, katak
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna hijau, hijau kecoklatan atau keabuabuan-coklat
- Saat ketakutan atau marah, bagian leher mengembang akan terlihat warna hitam putih dan biru
- - Tubuh bagian lateral terdapat garis kuning atau putih
- - Tubuh bagian ventral berwarna hijau
- - Kepala panjang dengan dengan moncong meruncing
- - Mata horizontal, panjangnya ± 2000 mm
Aktivitas : Diurnal, siang hari
Makanan : Kadal, katak
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
Tingkat Bahaya : 43 %
3. Homalopsis bucatta
Species : Homalopsis buccata Linne, 1766
N.I. : Puff-faced Water Snake, Elephant Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular Kadut
Ciri-ciri :
Aktivitas : Noctural
Tipe gigi : Ophistoglypha, jika menggigit, giginya cenderung tertinggal
Makanan : Ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
N.I. : Puff-faced Water Snake, Elephant Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular Kadut
Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kemerahan, kelabu kehijauan atau kelabu tua gelap sampai hitam. Corak belang dengan bentuk yang tak beraturan
- Tubuh bagian lateral terdapat bintik-bintik putih
- Tubuh bagian ventral berwarna putih atau kuning dengan titik-titik hitam
- Terdapat garis hitam mata dan tanda hitam berbentuk V pada moncongnya
- Terdapat tiga bintik hitam pada kepalanya
- Panjangnya ± 1000 mm
- Jika marah memipihkan tubuhnya
Aktivitas : Noctural
Tipe gigi : Ophistoglypha, jika menggigit, giginya cenderung tertinggal
Makanan : Ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Tingkat Bahaya : 37 %
4. Enhydris
Species : Enhydris enhydris
N.I. : Rainbow Water Snake, Ular Diwel, Ular Duwel (Jawa)
Ciri-ciri :
Aktivitas : noctural
Makanan : Ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
Tingkat Bahaya : 36 %Ciri-ciri :
- Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu - abu, ada corak garis memanjang dari kepala hingga ekor
- Tubuh bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu – abu memanjang hingga ekor
- Badan pendek, badan gemuk /besar
- kepala kecil berbentuk oval
- Panjangnya ± 750 mm
- Jika marah memipihkan badannya
- Gerakannya cepat terutama kalau di air
Aktivitas : noctural
Makanan : Ikan
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan
ULAR BERBISA TINGGI
1. Ophiophagus hannah
Species : Ophiophagus Hannah Cantor, 1836
N.I. : King Cobra, Hamadryad, Ular Tedung, Ular anang (Java); Oraj totok (Java); Ular tedong selor (Kalimantan)
Ciri-ciri :
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : ular
Populasi : Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit
Ciri-ciri :
- Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan coklat dengan garis – garis melintang ditubuhnya, tergantung habitat.
- Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar
- Kepala oval, dengan sisik yang besar
- Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar matanya (tergantung habitat)
- Panjangnya hingga mancapai 6000 mm
- Jika marah akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang tubuhnya mengembangkan lehernya.
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : ular
Populasi : Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit
KEKUATAN RACUN, 92 % ( biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya 8 % pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera di obati)
2. Calloselasma rhodostoma
Species : Agkistrodon rhodostoma Boie, 1827
N.I. : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar)
Ciri-ciri :
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus, kodok
Populasi : Jawa, Sumatra
N.I. : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar)
Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar
- Panjangnya hingga mencapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus, kodok
Populasi : Jawa, Sumatra
KEKUATAN RACUN 86 % ( biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya 14 % pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera di obati)
3. Daboia russelii
Species : Vipera russelii siamensis
N.I. : Bandotan Puspo (Jawa),
Ciri-ciri :
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus
Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa
N.I. : Bandotan Puspo (Jawa),
Ciri-ciri :
- Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
- Gerakannya agresif
- Kepala segitiga, dengan sisik yang besar dan kasar
- Panjangnya hingga mancapai 1000 mm
- Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerang dengan gigitan
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : Tikus
Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa
KEKUATAN RACUN 80 %
7. Rhabdophis subminiatus
4. Bungarus candidus
Species : Bungarus candidus Linne, 1758
N.I. : Malayan Krait, Ular Weling (Jawa), Oraj weling (Java), Ular biludah (Padang)
Ciri-ciri :
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi; Kalimantan?
Jenis racun : Neurotoxin
Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang tidak seragam
- Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Bagian bawah berwarna putih polos
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi; Kalimantan?
Jenis racun : Neurotoxin
KEKUATAN RACUN 85 %
5. Bungarus fasciatus
Species : Bungarus fasciatus Scheider, 1803
N.I. : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java)
Ciri-ciri :
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Jenis racun : Neurotoxin
N.I. : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java)
Ciri-ciri :
- Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang seragam dan melingkar penuh.
- Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga
- Gerakannya lambat, tenang
- Kepala oval
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
- Tubuh jika terkena sinar akan menyala
- Jika marah akan melakukan gerakan patah – patah dan menyembunyikan kepala
Aktivitas : malam hari
Makanan : ular, belut
Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan,
Jenis racun : Neurotoxin
KEKUATAN RACUN 85 %
6. Naja naja sputatrix
Species : Naja naja
Sub Species : Naja naja sputatrix Cantor, 1836
N.I. : Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi (Ende, Flores)
Ciri-ciri :
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : tikus dan katak
Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi?
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin
N.I. : Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi (Ende, Flores)
Ciri-ciri :
- Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya
- Tubuh bulat dengan kepala oval
- Gerakannya gesit dan cepat tidak takut pada musuh.
- Panjangnya hingga 2500 mm
- Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira – kira ¼ panjang tubuhnya.
- Satu – satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3 m.
Aktivitas : siang dan malam hari
Makanan : tikus dan katak
Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi?
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin
KEKUATAN RACUN 89 %
7. Rhabdophis subminiatus
Species : Rhabdophis subminiatus
N.I. : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta)
Ciri-ciri :
Aktivitas : Diurnal, siag hari
Tipe gigi : Ophistoglypha
Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak
Populasi : Semua pulau di Indonesia
N.I. : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta)
Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor
- Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau
- Badan berbintik putih
- Bagian bawah berwarna putih
- Ekor seperti terpacung atau perpotong
- Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm
Aktivitas : Diurnal, siag hari
Tipe gigi : Ophistoglypha
Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak
Populasi : Semua pulau di Indonesia
KEKUATAN RACUN 70 %
8. Trimeresurus albolabris
Species : Trimeresurus albolabris
N.I. : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular hijau; Oraj bungka (Java)
Ciri-ciri :
Aktivitas : noctural
Tipe gigi : solenoglypha
Makanan : Tikus, burung, katak, telur
Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi
Ciri-ciri :
- Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan
- kepala segitiga penuh, bersisik keras
- Bagian punggung ekor berwarna merah.
- Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang
Aktivitas : noctural
Tipe gigi : solenoglypha
Makanan : Tikus, burung, katak, telur
Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi
KEKUATAN RACUN 90 %
Ngakak ccingitus buatmancingitus
BalasHapusCacing buat mancing anjay...
BalasHapusYg terakhir bisa nya 1000% sayangnya dia gk bisa gigit wkkw
BalasHapusUdah 20 tahun hidup di Kalimantan, baru sekali ketemu weling, itupun dalam keadaan mati akibat di lindas mobil
BalasHapus