Jenis-Jenis Ular yang Tidak Berbisa dan Berbisa

4 comments
ENHYDRIS - Jika mendengar kata ular, pasti yang bakalan ada di dalam benak manusia taringnya, kulitnya, dan yang paling ditakuti adalah bisanya padahal tidak semua ular itu berbisa. Ada beberapa ular yang tidak berbisa dan ada pula ular yang bisanya tidak mematikan. Maka dari itu untuk menambah wawasan teman-teman. Kita akan jelasin ular yang tidak berbisa hingga ular yang berbisa.

Berikut ciri-ciri ular berdasarkan bisanya :

Ular berbisa rendah :
  • Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
  • Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
  • Membunuh mangsanya dengan membelit
  • Bentuk kepalanya bulat  telur (oval)
  • Tidak memiliki taring bisa
  • Gigitannya tidak mematikan
  • Setelah menggigit langsung lari
Ular berbisa tinggi :
  • Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri
  • Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
  • Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
  • Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna
  • Memiliki taring bisa, racun mematikan
  • Kanibal
  • Setelah menggigit, masih tinggal ditempat

Berikut ini ciri ular yang tidak sesuai dengan ketentuan diatas :

Berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam :
  • Ular King Kobra - Ophiophagus hannah
  • Ular Kobra Naja naja sputratix
Berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang :
  • Ular weling - Bungarus candidus
  • Ular welang - Bungarus fasciatus
  • Ular picung/pudak seruni
  • Semua jenis ular laut
Tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban :
  • Semua jenis ular phyton dan ular boa
  • Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor





CONTOH ULAR YANG TIDAK BERBISA :

1. Elaphe radiata

Elaphe radiata

Species : Elaphe radiata Schlegel, 1837 
N.I. : Copperhead Racer, Striped Racer, Ular Trawang, Ular Lanang Sapi (Jawa), Ular Tikus. 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis longitudinal berwarna hitam pada bagian tubuh depan 
  • Tubuh bagian depan belakang berwarna kuning 
  • Tubuh bagian ventral berwarna kuning 
  • Terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang kepala 
  • Panjangnya ± 2000 mm 
  • Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang  memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang 
Habitat : Darat, lading 
Aktivitas : Diurnal, siang hari 
Tipe gigi : Aglypha 
Makanan : Burung dan Tikus 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan 

2. Elaphe flavolineata

Elaphe flavolineata
Species : Elaphe flavolineata Schlegel, 1837 
N.I. : Common Racer, Ular Kopi (Jawa), Ular puspo brele (Jawa). 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan tanda hitam persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan 
  • Terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang belakang) 
  • Tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam 
  • Tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman 
  • Panjangnya ± 2400 mm 
  • Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang 
Habitat : Darat -lading 
Aktivitas : Diurnal - siang hari 
Makanan : Kadal, katak dan burung 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang 

3. Ptyas korros


Ptyas korros
Species : Ptyas korros Schlegel, 1837 
N.I. : Indian Rat snake, Ular kayu (Jawa), ular koros, ular sayur 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan 
  • Sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam disekeliling tiap sisiknya. 
  • Tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning. 
  • Mata bulat, besar dan hitam. 
  • Pada yang muda terdapat garis-garis putuh pada bagian tubuh atas (dorsal). 
  • Panjangnya 300 mm – 1700 mm 
Habitatnya : Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon 
Tipe gigi : Aghlypa 
Aktivitas : Diurnal 
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

4. Ptyas mucosus

Ptyas mucosus
Species : Ptyas mucosus 
N.I. : Banded Rat Snake, Bandotan Macan, ular dumung macan (Jawa) 
Ciri-ciri: 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive) 
  • Terdapat garis-garis vertical hitam pada begian kepala (bibir) dan belakan 
  • Tubuh bagian ventral berwarna putih 
  • Mata bulat, besar,hitam 
  • Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan 
  • Panjang ± 50 mm – 2500 mm 
Habitat : Darat (semak-semak), persawahan/lading 
Aktivitas : Diurnal 
Tipe gigi : Aghlypa 
Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung 
Populasi : Sumatera, Jawa, Singapore, Malaysia, China Selatan, Si
am,Burma, 

5. Lycodon aulicus


Lycodon aulicus
Species : Lycodon aulicus Linne, 1754 
N.I. : Common House Snake, Wolf Snake, Sowo Emprit (Jawa), ular rumah 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh berwarna abu abu degan banyak titik – tiktik putih diseluruh tubuh 
  • Tubuh bagian ventral berwarna putih 
  • Kepalanya oval dengan leher bergaris putih 
  • Mata bulat besar 
  • Panjangnya ± 500 mm – 750mm 
Habitat : Darat, suka menempel di dinding rumah 
Aktivitas : Noctural, malam hari 
Tipe gigi : Aglypha 
Makanan : Cicak 
Populasi : Hampir ada di seluruh kepulauan 

6. Xenopeltis unicolor


Xenopeltis unicolor
Species : Xenopeltis unicolor Reinwald, 1827 
N.I. : Iridescent Earth Snake, Sunbeam Snake, Ular Pelangi, Ular wlingi (jawa) 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi 
  • Tubuh bagian ventral berwarna putih 
  • Kepalanya pipih 
  • Mata bulat besar 
  • Panjangnya ± 700 mm – 1000 mm 
Habitat : Darat, peliang (di dalam tanah) 
Aktivitas : Noctural, malam hari 
Tipe gigi : Aglypha 
Makanan : Ular, cacing, katak, tikus 
Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,

7. Gonyosoma oxycephala

Gonyosoma oxycephala
Species : Gonyosoma oxycephala Boie,1827 
N.I. : Red-tailed Racer, Dak Awu, Gadung Luwuk/Gadung Perak. 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh berwarna hijau dari kepala batas ekor, untuk yang perak dari leher hingga ujung ekor berwarna perak abu – abu 
  • Ekor berwarna abu - abu 
  • Kepala oval 
  • Mata horizontal, panjangnya ± 2500 mm 
Habitat : Pepohonan, arboreal 
Aktivitas : Diurnal, siang hari 
Makanan : Katak, tikus, burung, telur 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

8. Dendrelaphis pictus

Dendrelaphis pictus
Species : Dendrelaphis pictus 
N.I. : Painted Bronzeback, Ular Tampar (Jawa), Ular Tali Picis, Ular Lidi 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke ekor 
  • Bagian bawah terdapat garis kunig memanjang hingga ekor 
  • Jika marah, muncul bintik putih di leher 
  • Lidah berwarna merah 
  • Kepala oval 
  • Mata horizontal, panjangnya ± 1000 mm 
Habitat : Pepohonan, arboreal 
Aktivitas : Diurnal, siang hari 
Makanan : Katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, sulawesi, papua 
Type bisa : Jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya sangat mematikan untuk sesama ular. 

9. Xenocrophis piscator


Xenocrophis piscator
Species : Xenocrophis piscator Schlegel, 1837 
N.I. : Chequered Keelback, Bandotan Tutul dan Bandotan Tunggal (Jawa) 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive) dengan tanda hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang tubuhnya atau garis-garis longitudinal 
  • Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap sisiknya 
  • Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata 
  • Mata bulat besar 
  • Bila marah ular ini akna memipihkan tubuhnya ketanah 
  • Panjangnya ± 1100 mm – 1200 mm 
Habitat : 50% perarian, dekat kolam, sungai, sawah 
Aktivitas : Diurnal 
Tipe gigi : Aglypha 
Makanan : Katak dan ikan 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang 


ULAR BERBISA KELAS MENENGAH



1. Boiga dendrophila


Boiga dendrophila
Species : Boiga dendrophila Boie, 1827 
N.I. : Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning atau putih disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam putih. 
  • Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan 
  • Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil 
  • Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal 
  • Panjangnya ± 2500 mm 
Habitat : Pohon, hutan bakau 
Aktivitas : Noctural, malam hari 
Tipe gigi : Ophistoglypha 
Makanan : Burung, telur, tikus 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore,Malaysia,Philipine, Siam, Nias
Tingkat Bahaya : 48 %

2. Dryophis prasinus

Dryophis prasinus
Species : Dryophis prasinus Boie,1827 
N.I. : Green Whip Snake, Oriental Whip Snake, Gadung Pari (Jawa), Ular Daun, Ular Pucuk (Jawa Barat). 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna hijau, hijau kecoklatan atau keabuabuan-coklat 
  • Saat ketakutan atau marah, bagian leher mengembang akan terlihat warna hitam putih dan biru 
  • - Tubuh bagian lateral terdapat garis kuning atau putih 
  • - Tubuh bagian ventral berwarna hijau 
  • - Kepala panjang dengan dengan moncong meruncing 
  • - Mata horizontal, panjangnya ± 2000 mm 
Habitat : Pepohonan, arboreal 
Aktivitas : Diurnal, siang hari 
Makanan : Kadal, katak 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,
Tingkat Bahaya : 43 %

3. Homalopsis bucatta


Homalopsis bucatta
Species : Homalopsis buccata Linne, 1766 
N.I. : Puff-faced Water Snake, Elephant Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular Kadut 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kemerahan, kelabu kehijauan atau kelabu tua gelap sampai hitam. Corak belang dengan bentuk yang tak beraturan 
  • Tubuh bagian lateral terdapat bintik-bintik putih 
  • Tubuh bagian ventral berwarna putih atau kuning dengan titik-titik hitam 
  • Terdapat garis hitam mata dan tanda hitam berbentuk V pada moncongnya 
  • Terdapat tiga bintik hitam pada kepalanya 
  • Panjangnya ± 1000 mm 
  • Jika marah memipihkan tubuhnya 
Habitat : setengah perairan, sungai, kolam 
Aktivitas : Noctural 
Tipe gigi : Ophistoglypha, jika menggigit, giginya cenderung tertinggal 
Makanan : Ikan 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

Tingkat Bahaya : 37  %

4. Enhydris

Enhydris
Species : Enhydris enhydris 
N.I. : Rainbow Water Snake, Ular Diwel, Ular Duwel (Jawa) 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu - abu, ada corak garis memanjang dari kepala hingga ekor 
  • Tubuh bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu – abu memanjang hingga ekor 
  • Badan pendek, badan gemuk /besar 
  • kepala kecil berbentuk oval 
  • Panjangnya ± 750 mm 
  • Jika marah memipihkan badannya 
  • Gerakannya cepat terutama kalau di air 
Habitat : setengah perairan, sungai, tempat berlumpur 
Aktivitas : noctural 
Makanan : Ikan 
Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan 

Tingkat Bahaya : 36 %

ULAR BERBISA TINGGI


1. Ophiophagus hannah

Ophiophagus hannah
Species : Ophiophagus Hannah Cantor, 1836 
N.I. : King Cobra, Hamadryad, Ular Tedung, Ular anang (Java); Oraj totok (Java); Ular tedong selor (Kalimantan) 
Ciri-ciri : 

  • Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan coklat dengan garis – garis melintang ditubuhnya, tergantung habitat. 
  • Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar 
  • Kepala oval, dengan sisik yang besar 
  • Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar matanya (tergantung habitat) 
  • Panjangnya hingga mancapai 6000 mm 
  • Jika marah akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang tubuhnya mengembangkan lehernya. 
Habitat : didarat khususnya daerah berkapur, kering 
Aktivitas : siang dan malam hari 
Makanan : ular 
Populasi : Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan 
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit

KEKUATAN RACUN,  92 % ( biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya 8 % pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera di obati)

2. Calloselasma rhodostoma

Calloselasma rhodostoma
Species : Agkistrodon rhodostoma Boie, 1827 
N.I. : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar) 
Ciri-ciri :  

  • Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher. 
  • Gerakannya agresif 
  • Kepala segitiga, dengan sisik yang besar 
  • Panjangnya hingga mencapai 1000 mm 
  • Jika marah akan membentuk huruf S 
Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput 
Aktivitas : siang dan malam hari 
Makanan : Tikus, kodok 
Populasi : Jawa, Sumatra

KEKUATAN RACUN 86 % ( biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya 14 % pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera di obati)

3. Daboia russelii



Daboia russelii
Species : Vipera russelii siamensis 
N.I. : Bandotan Puspo (Jawa), 
Ciri-ciri : 

  • Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher. 
  • Gerakannya agresif 
  • Kepala segitiga, dengan sisik yang besar dan kasar 
  • Panjangnya hingga mancapai 1000 mm 
  • Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerang dengan gigitan 
Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput 
Aktivitas : siang dan malam hari 
Makanan : Tikus 
Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa

KEKUATAN RACUN 80 % 

4. Bungarus candidus


Bungarus candidus
Species : Bungarus candidus Linne, 1758 
N.I. : Malayan Krait, Ular Weling (Jawa), Oraj weling (Java), Ular biludah (Padang) 
Ciri-ciri : 

  • Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang tidak seragam 
  • Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat 
  • Gerakannya lambat, tenang 
  • Kepala oval 
  • Bagian bawah berwarna putih polos 
  • Panjangnya hingga 2500 mm 
  • Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati 
  • Tubuh jika terkena sinar akan menyala 
Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair 
Aktivitas : malam hari 
Makanan : ular, belut 
Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi; Kalimantan? 
Jenis racun : Neurotoxin

 KEKUATAN RACUN 85 % 

5. Bungarus fasciatus


Bungarus fasciatus
Species : Bungarus fasciatus Scheider, 1803 
N.I. : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java) 
Ciri-ciri : 

  • Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang seragam dan melingkar penuh. 
  • Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga 
  • Gerakannya lambat, tenang 
  • Kepala oval 
  • Panjangnya hingga 2500 mm 
  • Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati 
  • Tubuh jika terkena sinar akan menyala 
  • Jika marah akan melakukan gerakan patah – patah dan menyembunyikan kepala 
Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair 
Aktivitas : malam hari 
Makanan : ular, belut 
Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan, 
Jenis racun : Neurotoxin

KEKUATAN RACUN 85 % 

6. Naja naja sputatrix
Naja naja sputatrix
Species : Naja naja 
Sub Species : Naja naja sputatrix Cantor, 1836 
N.I. : Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi (Ende, Flores) 
Ciri-ciri : 

  • Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya 
  • Tubuh bulat dengan kepala oval 
  • Gerakannya gesit dan cepat tidak takut pada musuh. 
  • Panjangnya hingga 2500 mm 
  • Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira – kira ¼ panjang tubuhnya. 
  • Satu – satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3 m. 
Habitat : daratan, sawah, daerah rimbun lembab dan banyak lubang ditanah. 
Aktivitas : siang dan malam hari 
Makanan : tikus dan katak 
Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi? 
Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin 

 KEKUATAN RACUN 89 % 

7. Rhabdophis subminiatus


Rhabdophis subminiatus

Rhabdophis subminiatus
Species : Rhabdophis subminiatus 
N.I. : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta) 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor 
  • Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau 
  • Badan berbintik putih 
  • Bagian bawah berwarna putih 
  • Ekor seperti terpacung atau perpotong 
  • Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm 
Habitat : Darat 
Aktivitas : Diurnal, siag hari 
Tipe gigi : Ophistoglypha 
Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak 
Populasi : Semua pulau di Indonesia

 KEKUATAN RACUN 70 % 

8. Trimeresurus albolabris

Trimeresurus albolabris
Species : Trimeresurus albolabris 
N.I. : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular hijau; Oraj bungka (Java) 
Ciri-ciri : 

  • Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan 
  • kepala segitiga penuh, bersisik keras 
  • Bagian punggung ekor berwarna merah. 
  • Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang 
Habitat : pohon, di daerah dengan ketinggian hingga 3000 dpl 
Aktivitas : noctural 
Tipe gigi : solenoglypha 
Makanan : Tikus, burung, katak, telur 
Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi

KEKUATAN RACUN 90 % 

9. Cacingituss buatmancingis

Cacingituss buatmancingis
Source : http://henzr.blogspot.com/p/jenis-ular-yang-tidak-berbisa-dan.html
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

4 komentar

  1. Ngakak ccingitus buatmancingitus

    BalasHapus
  2. Cacing buat mancing anjay...

    BalasHapus
  3. Yg terakhir bisa nya 1000% sayangnya dia gk bisa gigit wkkw

    BalasHapus
  4. Udah 20 tahun hidup di Kalimantan, baru sekali ketemu weling, itupun dalam keadaan mati akibat di lindas mobil

    BalasHapus